Cara Menghasilkan Penghasilan Tambahan dari Foto Receh Kamera HP
Banyak orang berpikir untuk bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari foto, mereka harus memiliki kamera mahal, kemampuan fotografi profesional, atau waktu luang yang banyak untuk belajar teknis rumit. Padahal, faktanya tidak selalu begitu. Salah satu microstocker berpengalaman, Fajrul, membagikan rahasia bahwa foto receh yang diambil dengan kamera HP biasa justru seringkali lebih mudah terjual di internet dibandingkan foto-foto estetik yang membutuhkan kamera jutaan rupiah.
“Seringkali, foto yang terjual di internet itu bukan foto yang paling bagus. Bukan yang paling wow. Tapi… foto receh dari kamera HP.” Kalimat ini sederhana, namun menyadarkan kita bahwa peluang penghasilan tambahan dari foto terbuka lebar tanpa harus menjadi fotografer profesional.
Bagi Anda yang saat ini berusia 30-45 tahun, sibuk bekerja namun ingin memiliki sumber penghasilan lain, artikel ini akan membantu Anda memahami cara mudah menghasilkan penghasilan tambahan dari foto hanya dengan modal HP. Anda akan mempelajari mindset, langkah teknis sebelum memotret, teknik memotret agar hasilnya layak jual, cara mengedit yang tidak berlebihan, hingga bagaimana mengupload foto ke Shutterstock secara efektif agar foto Anda berpotensi dibeli oleh orang di seluruh dunia.
Mengapa foto receh justru lebih laku di Shutterstock?
Fajrul menjelaskan, foto yang laku bukan karena kualitas kamera atau efek editing yang berat, melainkan karena fungsinya bagi pembeli di Shutterstock. Misalnya, ada foto sisa makanan yang diambil dengan iPhone 5S yang sudah jadul, dan ternyata laku dijual seharga 10,7 USD atau sekitar Rp170.000. Contoh lainnya, foto anaknya sedang bermain balok kayu di rumah, diambil hanya dengan Samsung A7 tahun 2017, namun berhasil laku dengan harga lumayan. Ini membuktikan, penghasilan tambahan dari foto bisa diraih siapa saja asal tahu strategi dan memahami kebutuhan pasar.
Jika Anda berpikir kamera Anda tidak cukup bagus, buang jauh-jauh pikiran itu. Kamera HP Anda saat ini, meskipun bukan flagship terbaru, masih bisa menghasilkan foto layak jual jika Anda menguasai prinsip dasar fotografi untuk stock image.
Langkah pertama sebelum memotret: siapkan kamera HP Anda dengan benar.
Ada beberapa poin penting yang harus Anda perhatikan sebelum mulai berburu penghasilan tambahan dari foto. Pertama, matikan fitur watermark dan timestamp di HP Anda. Jika HP Anda tidak memiliki fitur watermark bawaan, Anda bisa melewati langkah ini. Kedua, selalu pilih picture size atau quality tertinggi pada setting kamera Anda. Jangan takut memori cepat penuh, karena yang kita cari adalah hasil foto dengan resolusi maksimal agar lolos kurasi dan terlihat profesional di mata pembeli.
Langkah ketiga adalah mengatur aspect ratio kamera Anda di 4:3, karena format inilah yang paling optimal untuk stock photo. Jika Anda menggunakan HP flagship, format 16:9 juga masih diterima dengan baik. Terakhir, hindari penggunaan zoom saat memotret dengan HP. Berbeda dengan kamera DSLR atau mirrorless, zoom di HP hanya akan menurunkan kualitas gambar karena sebenarnya hanya melakukan digital crop.
Bagaimana dengan mode auto atau manual saat memotret?
Fajrul sendiri lebih memilih mode auto karena simpel dan efisien. Dengan mode auto, Anda bisa lebih fokus pada komposisi, sudut pengambilan gambar, dan pencahayaan dibanding sibuk mengatur shutter speed atau ISO secara manual. Terutama jika Anda belum memahami dasar fotografi secara mendalam, mode auto akan membantu menghasilkan foto yang tetap tajam dan terang.
Teknik memotret agar foto layak jual di Shutterstock
Dalam proses memotret, ada beberapa strategi yang membuat hasil foto Anda berpeluang mendatangkan penghasilan tambahan dari foto lebih cepat. Usahakan selalu mengambil gambar dengan format landscape atau horizontal, karena Fajrul telah membuktikan bahwa foto dengan format ini lebih banyak terjual dibanding portrait. Jika Anda memiliki laptop di meja kerja, masukkan sedikit bagian laptop ke dalam frame untuk menambah aksen profesional. Namun jika tidak ada, Anda bisa menggantinya dengan buku atau HP lain sebagai aksesoris tambahan.
Gunakan bird eye angle atau flat lay untuk menampilkan keseluruhan objek dengan jelas. Anda cukup menggeser-geser posisi kamera untuk mendapatkan komposisi terbaik. Pastikan juga Anda mengatur exposure sebelum memotret. Jangan sampai hasil foto terlalu gelap atau terlalu terang karena akan menurunkan peluang dilirik oleh pembeli.
Salah satu tips penting lainnya adalah memotret sebanyak mungkin dari berbagai angle. Tangan kita sering tremor atau goyang tanpa sadar, sehingga dengan banyak opsi foto, Anda bisa memilih mana yang paling tajam, fokus, dan komposisinya paling rapi.
Selain flat lay, ambillah foto dengan sudut 45 derajat untuk mendapatkan detail lebih jelas dan menampilkan dimensi objek. Ini penting agar calon pembeli memiliki variasi sudut untuk kebutuhan desain mereka.
Proses editing sederhana sebelum mengupload foto
Setelah motret, Anda tidak perlu mengedit dengan software rumit di laptop. Aplikasi Snapseed sudah lebih dari cukup. Sebelum mulai mengedit, pastikan Anda mengatur export quality di Snapseed ke JPEG 100% untuk menjaga kualitas asli foto.
Dalam proses editing, Fajrul hanya menaikkan saturasi hingga angka 35 untuk membuat warna lebih hidup, serta menaikkan kontras hingga angka 23 untuk menambah kedalaman gambar. Kunci utamanya adalah jangan berlebihan dalam mengedit. Editing hanyalah sentuhan akhir, bukan untuk memperbaiki foto yang gagal. Pastikan foto Anda sudah maksimal sejak proses pemotretan.
Langkah terakhir: upload dan optimasi di Shutterstock Contributor
Inilah langkah yang menentukan apakah foto Anda benar-benar akan menghasilkan penghasilan tambahan dari foto atau hanya memenuhi galeri HP Anda. Setelah membuka aplikasi Shutterstock Contributor dan mengupload foto yang sudah diedit, Anda perlu mengisi deskripsi dalam bahasa Inggris dengan minimal lima kata dan maksimal 200 karakter. Deskripsi ini harus menjelaskan secara literal apa yang ada dalam foto agar mudah ditemukan pembeli.
Setelah itu, isi keyword dengan minimal tujuh kata kunci dan maksimal lima puluh kata kunci relevan. Idealnya, Anda menargetkan 35 hingga 45 keyword yang benar-benar relevan dengan foto tersebut. Hindari memasukkan keyword spam yang tidak berkaitan karena akan menurunkan kualitas portofolio Anda di mata Shutterstock.
Pilih kategori yang sesuai, misalnya Food & Drink untuk foto minuman atau makanan, dan pastikan Anda memahami perbedaan antara foto komersial dan editorial. Foto editorial biasanya menampilkan manusia, karya seni, atau logo merek yang tidak memiliki model release atau property release.
Setelah semua terisi dengan benar, klik submit. Foto Anda akan masuk ke tab pending dan menunggu proses review selama satu hingga lima hari kerja. Jika disetujui, foto Anda akan otomatis berpindah ke portofolio dan bisa mulai menghasilkan penghasilan tambahan dari foto.
Kesimpulan
Jika selama ini Anda berpikir penghasilan tambahan dari foto hanya milik fotografer profesional dengan kamera mahal, sekarang Anda tahu bahwa kamera HP Anda pun bisa menjadi mesin uang tambahan. Yang terpenting bukanlah alatnya, melainkan bagaimana Anda memahami kebutuhan pasar, menyiapkan foto dengan benar, serta mengoptimalkan deskripsi dan keyword agar foto Anda mudah ditemukan oleh pembeli di seluruh dunia.
Mulailah hari ini. Upload foto pertama Anda ke Shutterstock. Karena satu foto yang diupload lebih berharga dibanding seribu ide yang hanya disimpan di kepala.
Demikian artikel lengkap kali ini. Jika Anda ingin mendalami cara menghasilkan penghasilan tambahan dari foto lebih detail, silahkan kunjungi video youtube mas fajrul di link youtube beliau dengan judul "Cara Memotret untuk Shutterstock Pakai Kamera HP - Seri Jual Foto di Shutterstock"
Posting Komentar untuk " Cara Menghasilkan Penghasilan Tambahan dari Foto Receh Kamera HP"
Posting Komentar